Mitos-mitos seputar onani
Sejak dulu onani telah dianggap tabu dan tidak boleh dilakukan. Yang melakukannya akan di-cap berdosa (menurut keyakinan masing-masing) dan mengalami cacat fisik. Namun belakangan itu diketahui hanyalah mitos. Meskipun demikian, masih banyak juga yang percaya akan mitos tersebut. Berikut mitos-mitos yang sering dikaitkan dengan onani/masturbasi:
1. Kebutaan.
Mitos: Onani dapat menyebabkan kerusakan mata yang berakibat pada kebutaan
Fakta: Tidak ditemukan kaitan antara onani dengan syaraf penglihatan
2. Ditumbuhi banyak bulu
Mitos: Terlalu sering onani bisa menyebabkan bulu-bulu tumbuh berlebihan
Fakta: Banyak tidaknya bulu pada tubuh seseorang ditentukan oleh gen dan kadar hormon tubuh, jadi tak ada pengaruh sama sekali
3. Lutut kopong
Mitos: Akibat terlalu banyak ejakulasi, tulang lutut akan berkurang kepadatannya (jadi kopong)
Fakta: Tak ada pengaruh karena sperma dihasilkan di testis, bukan lutut. Sperma memang mengandung kalsium, namun jumlahnya mustahil untuk mengopongkan lutut
4. Penyebab ejakulasi dini
Mitos: Keseringan onani akan menjadi cikal bakal ejakulasi dini
Fakta: Onani artinya anda memuaskan diri sendiri dan tidak ada istilah ejakulasi dini disana. Ejakulasi dini dapat juga berarti sperma keluar sebelum pasangan terpuaskan. Jadi, walaupun sperma cepat keluar namun pasangan dapat terpuaskan maka itu tidak dikatakan ejakulasi dini.
5. Jadi kurang menikmati berhubungan badan dengan pasangan
Ah, itu hanya perasaan anda saja... :D